25 April 2011

GALAU-ISM

Blogger. Gue. Galau. Lagi-lagi. Dan. Selalu. Galau.

Kali ini, sebagai blogger payah nan enggak becus, gue kembali galau. Dan hari ini, gue akan bercerita walaupun rumah gue ini belom gue bersihin. Enggak apa-apa, besok gue bersihin. Rumah lu semua mau gue bersihin nggak? Tapi ada syaratnya! Cium akuu :* #labil

Yaa, gue cukup lama enggak nge-post. Sampai-sampai, see, udah di penghujung bulan april. Oh tidak, tidak. Aku tidak akan membiarkan April ini berakhir! April! aku akan menyelamatkanmu! Hidupmu adalah hidupku!

Oh, ya, Happy Easter's Day.

Mmmm, kegalauan gue ini berhubungan juga sama hari paskah, actually.

*pegang kerang ajaib* *Tarik talinya*
Bolehkah aku bercerita? Tidak
Bolehkah aku menangis? Tidak
Bolehkah aku tertawa? Tidak
Apa yang seharusnya aku lakukan? Tidak
Bolehkah aku makan? Tidak
Bolehkan aku mati? Tidak
Bolehkah aku berkata tidak untuk mencintaimu? Tidak
Bolehkah aku berhenti mencintaimu? Tidak
Apa yang harus kulakukan agar dia mencintaiku? Dia sudah mencintaimu.

Romantis abis.

Gimana yah, sebenernya. Gue ragu juga. Kalo cerita, nanti dianggap ke GR-an. Tapi gue penasaran banget sama orang yang gue maksud ini. Ya, gue udah terlanjur cinta sama dia. With no reason.

Kita cerita tentang hal lain aja yang pernah bikin gue satu kelas galau.

Oke, hari itu, Rabu, 20 April 2011 pagi, semuanya berjalan seperti biasa. Anak-anak 7b mulai dengan keautisannya. Sebagian anak ada yang bergalau ria. Sebagian anak cowok ada yang ngerumpi, entah tentang apa.

Hari itu, segalanya berjalan dengan baik. Sepertinya, anak 7B tidak menyangka akan ada sesuatu yang terjadi hari itu dan mengubah segalanya.

Rabu, 20 April 2011 adalah hari terakhir anak-anak SMP BHK sekolah. Fine, gue ngaku, gue seneng banget soalnya libur. Tapi gue tetep enggak nyangka,sepanjang liburan, gue galau abis. Gara-gara 1 cowok yang enggak gue kenal.

Karena rajinnya putra putri SMP BHK, kita semua kerja bakti membereskan kelas masing-masing. Padahal, rumah gue sendiri enggak keurus kayak begini. Ah, payahnya diriku. Tapi begini-begini, gue berperan juga dalam membersihkan kelas itu. *sombong*

Gue, saat itu bareng temen gue, C, mau mengumpulkan hasil laporan praktikum fisika ke guru tercinta. Maklum, gue anak rajin *pasang muka cool* Asoy abis.

Dan enggak disangka-sangka, guru gue nyuruh seluruh anak pelajaran tambahan fisika 7B kumpul di kelas.

And so, i dont know what were happening that time. Guru gue ada ngomong tentang beberapa hal yang enggak bisa gue tangkep. Pikiran gue saat itu lagi melayang-layang. KE 1 COWOK YANG BIKIN GUE GALAU SAMPE SEKARANG! Bukan yang macem-macem. Secara, gue anak baik-baik *pasang tampang cool*

Gue balik ke kelas. Yea, gue anak peltam juga, actually.

Singkat kata, guru gue masuk ke kelas dengan muka emosi. Sekelas hening. Gue pas guru gue masuk lagi tidur-tiduran di lantai. JANGAN PIKIR GUE JOROK! Lantai kelas gue bersih, abis di pel pake So Klin Lantai, kumannya sudah mati, enggak takut lagi <--- promosi.

Yayayaya, lanjut. Dia bilang katanya ada 1 guru dibagian administrasi. Katanya guru gue di bidang admin itu bilang kalo guru gue ini enggak pernah ngasih peltam. Pikiran gue kembali ke beberapa bulan lalu *lebay*

Oke, saat itu gue inget. Gue inget dengan jelas. Dan gue tau saat itu, guru admin gue lagi nanya tentang pembayaran gitu. Ya, gue dengar dengan sangat jelas waktu itu ada yang bilang guru gue enggak pernah ngasih peltam *secara kuping gue masih bagus* *sombong*

Pas itu, gue diem aja, bingung harus melakukan apa. Lalu gue merana, menangis di tengah hujan.

Kembali ke Rabu, 20 April 2011 siang,

Dan yang paling mengejutkan, guru gue bilang begini dengan muka serius banget, "Jangan harap nilai fiska kalian keluar. Nilai IPA kalian pure biology!"

Jujur, gue kaget banget. Ya gue ngerti gimana perasaan dia. Pastilah sakit hati. Gimana kalo lo di posisi dia? Gue tau, dia cuma pengen anak yang bilang waktu itu jujur. Tapi at least, enggak ada yang ngaku.

Untuk selanjutnya, gue sama beberapa temen gue mau nemuin guru gue. Tanya dia serius ato enggak. Pertanyaan bodoh, memang. Dari cara guru gue ngomong aja udah ketauan banget.

Kita ngumpul di depan lab fisika. Guru gue saat itu di lab fisika, anak 7D lagi mau praktikum ulang, sepertinya.

Gue dan C mewakili temen-temen gue waktu itu. Soalnya, guru gue cuma mau 2 orang doang yang masuk. Enggak lebih.

Dan kata-kata guru gue saat gue di dalem lab itu bener-bener dalem. Lebih dalem dari lautan, dari samudra, dari otak lo. Dalem abis.

Nyaris gue nangis di lab itu. Enggak tau kenapa, air mata gue mau keluar dari habitatnya. Mungkin itu cuma reaksi yang bisa gue kasih. C juga sama kayak gue. Dan keputusan guru gue enggak berubah. Dia juga bilang, katanya enggak akan masuk ke kelas gue lagi.

Keluar dari situ, gue acak-acak rambut gue. Lebih acak-acakan daripada 10000000 keping puzzle yang udah di rusakin.

Kenapa yah, kok gue rasa kayaknya putus asa banget. Temen-temen gue mukanya pas itu juga sedih gimana gitu.

Mmmm, gimana yah. Rasanya gue juga akan sedih kalo jadi guru gue. Sakit banget. But i know, soon, rasa sakit itu akan hilang meskipun tetap ada bekasnya.

Oke, buat guru gue tercinta, pak, mau tau enggak? Semalem itu saya mimpiin bapak ngajar lagi di 7B. Terus temen saya, si C' juga mimpi kayak begitu. Tapi dimalam yang berbeda.

Saya tau pak, permintaan maaf di hati bapak itu enggak mempan. Tapi, saya dan C, mewakili 7B walaupun kita enggak termasuk dalam 'anak-anak-yang-menyakiti-hati-bapak' meminta maaf yang sebesar-besarnya.

NO OFFENSE.

Oh iya, cari topik lain yuk!

Kita ngomongin cowok aja.

Mau?

Hanya di 3

:D

Mmmm, gue juga punya masalah sama cowok.

Enggak cakep orangnya

Tapi dia rajin ke Gereja

Gue seneng banget setiap liat dia tugas

Dan gue, pernah tatap-tatapan mata sama dia.

Oke, segitu aja.

DAN GUE ENGGAK KE GR-AN!

Cowok ini, dialah tersangka yang bikin gue galau selama liburan.

Dan satu hal yang gue temuin,

Gue bener-bener penasaran sama dia.

3 comments: